BURN POETRY
Secara tidak langsung, Burn Poetry adalah upaya melahirkan puisi, jika selama ini puisi lahir dari pemahaman dan pemikiran yang muncul dari bersepi-sepi, Burn Poetry sedikit mengubah itu. Memang, puisi yang lahir seakan tergesa dan terpaksa, namun, setidaknya masing-masing partisipan melahirkan sebuah puisi baru.
Rules of The Game
- Masing-masing partisipan bersedia mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
- Masing-masing partisipan berkumpul satu jam sebelum acara.
- Setelah semua terkumpul, partisipan akan dibuat lot, untuk menentukan siapa yang akan menulis lebih dulu.
- Jika sudah selesai pemilihan lot, tibalah giliran si A untuk menulis puisi. Orang yang dapat giliran menulis puisi dalam waktu 7 (tujuh menit). Puisi yang ditulis bersumber dari pilihan kata dari partisipan lain. Jumlah pilihan kata menyesuaikan sebanyak apa partisipan yang ikut serta.
- Distraksi bagi penulis puisi adalah “lagu” yang akan terputar selama 7 (tujuh) menit tersebut. Pilihan lagu diatur sedemikian rupa oleh panitia.
- Untuk menghindari hal yang sia-sia, semisal menulis puisi hanya dua baris, menulis puisi aneh, dll, penulisan puisi hendaknya dengan minimal 4 baris.
- Puisi yang sudah selesai ditulis, diserahkan ke panitia (hal ini dimaksudkan agar masing-masing partisipan jujur, tidak menambah “teks” puisi di lain kesempatan.
- Partisipan yang telah selesai menulis puisi diperkenankan melakukan perayaan, seperti Ronaldo yang baru selesai mencetak gol.
- Partisipan lain diharapkan tidak mengganggu penulisan puisi, dalam 7 menit itu, partisipan lain bisa melakukan berbagai hal, seperti membaca buku, bercerita dengan sesama partisipan lain yang belum dapat giliran, atau ke kamar mandi.
- Ketika seluruh partisipan telah dapat menyelesaikan puisi, panitia mengembalikan puisi tersebut
- Puisi yang lahir dari tangan partisipan, dibacakan di panggung Steva.
- Keseluruhan puisi akan menjadi hak masing-masing partisipan, dan menjadi bahan arsip panitia

Kriteria ‘kata” yang disumbangkan:
- Kata-kata yang disumbangkan tidak merupakan kata-kata berbahasa asing
- Kata-kata yang disumbangkan bukan kata yang mengandung angka, atau menyelipkan angka, seperti: stress31, lapai40, b3rdik4ri, atau hal-hal semacamnya.
- Hanya satu kata, bukan dua kata, kata seperti: Rumahsakit, tidak masuk hitungan
- Tidak menyumbangkan kata sambung saja.
Teknis:
- Partisipan menulis puisi berdasarkan nomor urut, penentuan nomor urut dilakukan secara undian
- Jika sudah tiba giliran orang pertama menulis, masing-masing partisipan yang tidak mendapat giliran, menyumbangkan kata. Sumbangan kata diupayakan sesulit mungkin untuk dijadikan puisi, selagi masih sesuai rules
- Masing-masing partisipan diberikan alat tulis dan dua lembar kertas. Kertas pertama untuk menulis sumbangan kata ke orang lain. Misal, kata untuk Prabowo : kontol (jika salah satu partisipan bernama ini). Nah, ini ditulis di kertas yang satu. Kertas satunya untuk menulis puisi jika sudah mendapat gililiran. Di sini, yang berperan adalah kekuatan rahasia. Si partisipan akan mengetahui kata yang ia sumbangkan digunakan atau tidak setelah puisi itu dibacakan (di akhir acara)
- Kata-kata yang terhimpun, semua wajib ada dalam puisi yang dirangkai
- Siap tidak siap, puisi ditulis selama 7 (tujuh) menit.
- Jika tiba seluruh puisi selesai ditulis, masing-masing partisipan membacakan puisinya. Teknik pembacaan diserahkan ke penulis.
Datang dan ikuti Burn Poetry kali pertama, yang akan dilaksanakan:
Hari/Tanggal : Jumat, 02 Mei 2025
Lokasi : Pustaka Steva, Kota Padang
Pukul : 20.00 wib

Sampai Jumpa di Pustaka Steva – Maulidan Rahman Siregar












