Siteba sebagai salah satu daerah yang tidak jelas ujung pangkalnya jadi tempat nongkrong beberapa orang, dan jadi alasan mereka untuk lahir, tumbuh, menanam, dan bergerak. Gerakan kecil itu diberinama SitebaBerpuisi.

(Istimewa) Arsip SitebaBerpuisi
Siteba dan Puisi. Harapannya sederhana, bila orang-orang terkenang Siteba, orang-orang bisa pula terkenang dengan puisi. Entah puisi siapa. Jalan ini ditempuh sebagai salah satu cara agar orang-orang bisa meromantisasi Siteba, salah satu kawasan yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat ini
Kami menghimpun beberapa pertanyaan yang sering mampir ke SitebaBerpuisi. Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan:

(Istimewa) Arsip SitebaBerpuisi
Q: Apa itu SitebaBerpuisi?
A: SitebaBerpuisi adalah komunitas kecil yang bergerak di bidang literasi. Kegiatan ini hanya berlangsung di Siteba, dan atas nama puisi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak siapa saja untuk mau terlibat dalam meromantisasi Siteba sebagai puisi. Ingat Siteba, ingat puisi. SitebaBerpuisi adalah milik siapa saja yang ingin merayakan puisi di Siteba.
Q: Sejak kapan SitebaBerpuisi diadakan?
A: Januari, 2025. Baru. Fresh. Segar.
Q: Bagaimana cara berkontribusi dalam membaca puisi agar bisa masuk ke dalam konten instagram/TikTok SitebaBerpuisi?
A: Datang ke Siteba, lalu kontak kami di Instagram atau Tiktok. Atau bisa melalui nomor kontak WA: 0821-9042-5551. Pastikan datang di saat tidak ada ada kegiatan dulu kami, ya! Misal, kalau lagi ada diskusi, ya kita tahan dulu. Atau, ketika ada hujan, ya kita ngobrol dulu, istirahat dulu.

(Istimewa) Arsip SitebaBerpuisi
Q: Di mana pelaksanaan perekamana pembacaan puisi lebih sering dilakukan?
A: Di Pustaka Steva, dan pada saat lapak baca buku digelar, di Taman Nanggalo.
Q: Apakah ada kemungkinan SitebaBerpuisi tidak di Siteba?
A: Tidak mungkin.
Q: Bagaimana caranya agar menjadi anggota / relawan SitebaBerpuisi?
A: Dengan hidup, dan mencintai puisi. Sejauh ini, kami memang belum buka pendaftaran untuk jadi relawan. Sempat berencana, namun belum tahu bagaimana mulainya.

(Istimewa) Arsip SitebaBerpuisi
Q: Apa saja kegiatan SitebaBerpuisi?
A: Setidaknya, ada tiga kegiatan. Perekaman pembacaan puisi dan diunggah ke akun media sosial SitebaBerpuisi. Lapak baca buku gratis SitebaBerpuisi, dan Penerbitan Antologi Buku SitebaBerpuisi. Buku SitebaBerpuisi Volume 1 berjudul, Tong Setan Telah Menyihir Kita, diambil dari salah satu puisi yang terdapat di buku tersebut, karya Hasbunallah Haris.
Q: Coba jelaskan, bagaimana Lapak Baca Buku Puisi tersebut!
A: Lapak baca yang digelar di Taman Nanggalo, Siteba, Padang. Buku-buku yang digelar di lapak ini hanya buku-buku puisi dan buku anak. Awalnya, kami berencana akan menghadirkan buku-buku puisi, namun beberapa pengunjung menginginkan ada buku anak, makanya kami hadirkan buku anak. Masalahnya ada pada kita, iklim literasi kita. Di kita, masih belum banyak penulis yang melahirkan buku puisi anak. Jika kelak hal ini ada, mungkin buku anak yang ada, juga akan diganti dengan buku puisi anak. Pokoknya puisi!

(Istimewa) Arsip SitebaBerpuisi
Q: Apakah Lapak Baca Buku Puisi ini gratis, dan di mana penyelenggara dapat keuntungan?
A: Gratis. Kami tidak mencari keuntungan. Kami berniat menyebarkan apa yang kami bisa. Kami ingin hadir di tengah masyarakat. Saat ini, baru ini yang bisa kami lakukan. Semoga ada gerakan positif lainnya di hari depan.
Q: Apa pengalaman paling berkesan saat pelaksanaan Lapak Baca Buku Puisi?
A: Saat 17 Agustus 2025 kemarin, bertepatan pada pelaksanaan Lapak Baca Buku Puisi ke-10, kami mengadakan lomba baca puisi untuk siswa SD se-Kota Padang. Meski hadiahnya kecil (buah-buahan), namun kami bahagia, masyarakat ikut terlibat dalam pelaksanaannya. Kami bahagia dengan laporan dari masing-masing orangtua peserta di rumah.

(Istimewa) Arsip SitebaBerpuisi
Q: Siapa saja yang boleh datang ke Lapak Baca Buku Puisi tersebut?
A: Siapa saja, asal dengan tidak maksud politik.
Q: Siapa orang yang ada di tiap poster/flyer SitebaBerpuisi?
A: Seseorang, yang menjadi inspirasi kami dalam melakukan ini semua. Tak hanya memberi ide, ia juga sangat banyak membantu.
Q: Kapan Lapak Baca Buku Puisi diadakan?
A: Setiap hari Minggu, pukul 16.00 wib s/d 18.00 wib
Q: Di mana?
A: Di Taman Nanggalo, Siteba, Kota Padang.

(Istimewa) Arsip SitebaBerpuisi
Q: Kenapa Lapak Baca Buku Puisi tidak buka sampai malam?
A: Karena tidak ada yang bisa mengawasi sampai malam.
Q: Bagaimana pengadaan buku di SitebaBerpuisi?
A: Buku koleksi Siteba Berpuisi merupakan koleksi pribadi dari anggota komunitas, dan donasi dari beberapa penulis.
Q: Sebanyak apa koleksi buku SitebaBerpuisi?
A: Terbilang banyak, dan akan terus update. Karena buku puisi terus diproduksi, kemungkinan jumlah koleksi kami juga akan bertambah. Buku-buku dari teman penulis biasanya akan kami buru.
Q: Apakah SitebaBerpuisi menerima donasi pengadaan buku?
A: Bisa. Asalkan buku yang didonasikan adalah buku-buku puisi dan buku anak.
Q: Sudah ada yang mendonasikan buku?
A: Sudah. Buku-buku yang didonasikan langsung menjadi koleksi buku SitebaBerpuisi. Jika buku yang didonasikan sudah terlalu banyak, buku-buku donasi akan kami sebarkan pula pada beberapa komunitas / taman baca, tentu saja dengan persetujuan yang mendonasikan buku.
Q: Apakah sudah ada bantuan dari pemerintah?
A: Sejauh ini belum.
Q: Apa kendala dalam lapak baca buku sejauh ini?
A: Hujan. Beberapa edisi batal karena hujan. Kami tidak mungkin menggelar lapak jika hujan turun. Sekali waktu, sempat kami coba, namun hasilnya tidak bagus. Di Taman Nanggalo jika hujan, masyarakat juga tidak berkunjung, hanya beberapa pedagang saja yang bertahan.
Q: Respon masyarakat?
A: Beragam. Ada yang bisa kami wujudkan, ada yang tidak. Yang tidak bisa kami wujudkan di antaranya; mengadakan lapak baca di tempat lain (bukan di Siteba) dan menghadirkan buku-buku cerpen atau novel. Lapak baca diatur hanya sebentar, mulai pukul 16.00 wib hingga 18.00 wib. Waktu baca yang sebentar itu, memang lebih cocok untuk buku-buku puisi.

(Istimewa) Arsip SitebaBerpuisi
Q: Komentar jelek dari netizen?
A: Tidak ada, kami anggap angin lalu.
Q: Kapan bikin antologi buku puisi lagi?
A: Secepatnya, kami sedang menunggu ilham.
Q: Rencana ke depan?
A: Banyak. Mulai dari menggelar lapak baca buku ke beberapa kecamatan/kelurahan di tempat lain di Kota Padang. Memberikan pelatihan untuk anak-anak dengan menghadirkan maestro/pegiat puisi saat Lapak Baca Buku Gratis diadakan, mengunjungi sekolah/kampus yang ada di sekitaran Siteba untuk sosialiasasi atau membikin semacam kemungkinan kegiatan, lomba baca puisi saat Lapak Baca Buku Gratis diadakan, pelatihan menulis puisi dengan penyair yang hadir, diskusi publik, festival, dan lain-lain.Mengundang musisi untuk bisa konser saat lapak, dan lain-lain.

(Istimewa) Arsip SitebaBerpuisi
Q: Bagaimana caranya agar rencana ke depan itu terlaksana dengan baik?
A: Sebagai gerakan baru, kami senantiasa belajar, kami sedang belajar, dan terus akan belajar. Terima kasih atas segala dukungan, masukan, dan kritikan yang diberikan.
Q: Sudah ada yang kasih kritikan?
A: Sudah, salah satunya adalah mengkondisikan lapak baca agar jauh dari asap rokok. Sulit memang, namun, bukan berarti tidak bisa.
Q: Sosialisasi sejauh ini?
A: Kami ada di instagram @sitebaberpuisi, TikTok @sitebaberpuisi dan Youtube @sobatsastra. Belakangan kami juga hadir di beberapa platform lain.
Q: Harapan?
A: Semoga gerakan kecil ini berdampak, melahirkan kantong-kantong baru. Misal, Lubegberpuisi, Aiapacahbercerita, Kuranjibergerak, dan lain-lain. Dan semoga iklim literasi tumbuh di jantung masyarakat, tak sekadar jargon dan selebrasi belaka. (*)

(Istimewa) Arsip SitebaBerpuisi
Maulidan Rahman Siregar, Penulis dan Pendidik. Tinggal sendiri kalau malam. Buku terbarunya Cara Kerja Tuhan (2025)












