Di Tepi Sungai
Kaok Gagak datang dari kejauhan. Berlomba memetik satu keinginan yang tertinggal pada merahnya musim gugur. Gulungan hari-hari berubah wajah. Menempel di tembok-tembok kota. Betapa hidup berjalan cepat dan begerigi tajam. Kebahagiaan macam apa yang ditawarkan genangan panjang ini?
Berbondong orang berlalu lalang. Dilumat pijar-pijar cahaya. Hilang satu persatu. Mengetuk pintu-pintu ingatan.
Menghantarmu pulang.
Dotonburi, Okt 2024
Hening Jalan Raya
Berjalan di garis tangan, menemui dua kisah sama-sama basah. Berdiri menawarkan kemesraan tengah malam.
Di atas trotoar orang-orang mengosongkan dirinya. Mereka tak menemukan apa-apa. Kecuali pendar kepedihan di sudut mata.
Tenggelam menyusuri urat-urat tanah.
Osaka 2024
Perempuan di Musim Gugur
Di bawah daun yang kian memerah, ia bicara pada usia. Berapa lama perjalanan dari malam ke arah perasaan? Semua tak lagi indah. Hanya jejak burung melintas di tengah dada.
Tetes air di awang awang. bisu. tersenyum menatap siang dan mendung tiba-tiba. Tubuhnya mengalah pada apa saja.
Rambutnya tergerai di halaman rumah. Ia berjalan menggandeng api dan rindu setengah hati.
Dari ruang tak di kenal, penyair kecil datang, mengelendot. Lalu mengajaknya menghilang ditelan sore.
Percik-percik cintanya kian membesi. Kian matahari.
Kawaguchi, 2024
Andy Sri Wahyudi, pantomimer dan penulis tinggal di Jogja. Sedang sibuk membuat patung kecil dan gambar-gambar seru.