Ingatan seorang gila dalam pengasingan
Apakah kau perlu membunuhku yang berada dalam dirimu ?
Seperti penulis yang menderitakan permasuri cantik dalam petakanya?
Atau kau menghentikan nafasku sehingga kau bisa menciumku dengan dalih nafas buatan?
Membunuhku adalah membunuhmu
Pembunuhan itu akan berulang sampai mimpimu dalam lelap
Sampai kau sendiri terbunuh sepi
Lalu kau tersadar
Hidupmu sekadar sandiwara
Kita berganti dan bertukar peran
Sampai kita saling menghafal dan saling merasa
Membunuhku atau tidak
Akhirnya tak penting lagi
Hanya permainan untuk menyadari
Bahwa kau adalah aku.
Obituari
Apakah kau akan datang ke pemakamanmu?
Memindai wajah pelayat satu persatu
Dan mereka tak merasaimu
Apakah kau berharap kekasih simpananmu sepuluh tahun lalu menampakkan diri?
Mungkin kau menyimpannya terlalu dalam hingga ia tak mungkin berhadapan dengan istrimu yang telah kau khianati kesekian kalinya.
Kau akan kecewa dengan penguburanmu.
Mereka seolah-olah prihatin akan kepergianmu, sambil menunggu kapan bisa menagih hutangmu pada
Pamanmu yang tak bisa menolak
Pada anak-anakmu yang pura-pura terhenyak bahwa bapaknya berhutang untuk membelikan ijazah palsu
Kawan-kawan yang kau anggap penting itu hanya mengirim karangan bunga plastik
Karena kematianmu mengingatkan mereka bahwa tak ada lagi banyak waktu
Untuk beradu ranjang dengan istri ketiga
Penundaan perjalanan
Aku membatalkan puisi
Karena senja tak pernah ada
Matahari dini hari hanya ilusi
aku ada di tanah musim panas
Di ujung dunia dimana malam tak pernah ada
Apakah aku perlu membatalkan mimpi
Tentang pelukanmu tanpa jeda
Akan kuciptakan gelembung pelangi untukmu
Dari tiupan nafas dan deterjen
Dimana kita seolah selamanya
Tapi tahukah kamu berapa lama, selamanya itu ?
Aku harus belajar bosan
Hingga menguasai kebosanan
Hingga kau bisa bertahan dalam diam
Karena kita hanya bisa sunyi bersama di ujung selamanya
Aku telah meminangmu pada tujuh kehidupan yang lalu.
Prosedur standar
Jika waktu dan jarak tidak ada
Hatiku meregang saat matamu berkedip
Menangkar rasa-rasa yang berkelana
Agar getarannya sampai padamu
Jika hidup hanya simulasi
Aku akan memainkannya denganmu
Untuk kesekian kalinya
Sampai aku memenangkan perkara
Tentang dansa kita yang tak pernah selesai
Jika kematian hanya soal meninggalkan tubuh
Dan kita lahir kembali dalam lupa
Jiwaku akan menemukanmu yang belia
Sebelum sesat hidup dan petaka mencederaimu
Gracia Asriningsih, penulis lepas dan interpreter.