Ada pertanyaan? Kontak kita
No Result
View All Result
Newsletter
Janang
  • Home
  • Cerpen
  • Puisi
  • Budaya
  • Buku
  • Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Kriteria Tulisan
  • Program
  • Kontak Kami
  • Home
  • Cerpen
  • Puisi
  • Budaya
  • Buku
  • Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Kriteria Tulisan
  • Program
  • Kontak Kami
No Result
View All Result
Janang
Home Puisi

Sajak-sajak Imam Khoironi

janang by janang
03/10/2022
in Puisi
0
Sajak-sajak Imam Khoironi
Share on FacebookShare on Twitter

 

Ruang Antara

Kita paling gaduh ketika musim sedang sibuk
mengatur curah hujan dan ribut angin
Sementara waktu kadang mundur sejengkal
Akibat doa dari tukang becak yang
kehilangan penumpang karena badai
Padahal saat itu ojek pangkalan tidak turun ke jalan
Pembawa berita di TV menyebut
Manusia hidup di ruang antara
Bak penyair ia bermain analogi
Bak ruang sepi yang dipenuhi gelas pecah
Dan ruang gelap yang ditutupi berkas cahaya

Seperti penjual bensin yang bingung menentukan harga
Atau penjaga warnet yang takut kebobolan data
Kita benar-benar hidup di ruang antara
Saat nafas kita digadaikan
Untuk rindu yang segera dihabiskan
Aduhai kasih, cinta kita pun menjelma di ruang antara
Sebagaimana kisah laila dan majnun
Tak ada jalan pulang
Cintamu harus dihabiskan sekarang juga
Meski kewarasan batas akhirnya

Ruang antara ada di antara kita
Di tengah-tengah kehangatan fana
Di sayup-sayup suara perdamaian

Bandar Lampung, September 2022

 

Yang

Tanpanya
Kata-kata gusar menafsirkan diri
sebagai frasa
Kalimat pening mengenang makna
Paragraf puyeng harus jadi apa
Kecuali puisi, sungguh dari lubuk terdalamnya
Ia merasa biasa saja

8 Januari 2021

 

Kamar

Waktu menggerumuti gambar mudaku
Yang kesepian di kamar ini,
kadang ia pergi ke ruang tamu
menyeruput cahaya hingga bosan
lalu kembali berbaring di dipan
melukiskan kata-kata.
bagi masa mudanya, kata-kata adalah darah
darah dari luka ungkapnya kekar
ke wajah Chairil di sudut pintu kamar
kadang ia bersembunyi di kolong meja
ketika ketakutan diburu usia
di tembok kamar catatan-catatan
tentang putus cinta
atau peristiwa berak di celana
masih rapi tertata

9 Januari 2021

 

Antre

Ketika antri menjadi mazhab rindu paling sunyi
Kutemukan puisi yang jatuh
Di bawah kursi kayu
Di sela sela kaki para pasien
Kusadur ia dalam sebuah bait kecil

Lampung, Juli 2022

 

Milenial Kampung

Atas nama sinyal
Di bawah naungan kartu perdana
Yang hilang ketika pergi
Menuju pendakian gunung tinggi
Tersesat di jaringan edge

Kami menghamba 4G
Pergi ke kota, menonton YouTube
Memainkan Mobile Legends
Sebagai liburan
Dari pencarian Tuhan di ruang tamu

Di kamar mandi, kami
Memikirkan jaringan 5G
Masuk tiba-tiba ke kampung
“Tapi ponselmu kentang!”
Seketika dia sadar
Dia berak di wc jongkok, bukan wc duduk
Dia cebok dengan gayung reyot, bukan sprayer

Cintamulya, Juni 2022

 

Biodata Penulis

 

Imam Khoironi. Lahir di Cintamulya, 18 Februari 2000. Suka menulis puisi dan nonton film. Tidak terlalu suka kopi meskipun sering begadang. Pernah nyantri di Ponpes Hidayatul Mubtadiin Sindang Ayu. Sekarang berstatus mahasiswa tingkat akhir di UIN Raden Intan Lampung. Buku puisi pertamanya berjudul Denting Jam Dinding. Tulisannya pernah tersiar di berbagai media cetak maupun online. Silakan kunjungi blog pribadinya www.duniakataimronaka.blogspot.com atau difollow instagramnya di @sipalingaduh_ / @ronny.imam07 serta bisa diajak berteman via fb di Imam Imron Khoironi.

 

 

 

janang

janang

Search

No Result
View All Result

Janang

Janang

Janang

Seksi & Berisi

Hello & welcome to my blog! My name is Mocha Rose and I'm a 20-year-old independent blogger with a passion for sharing about fashion and lifestyle.

Instagram

  • Puisi Dermaga Sepi, Istra Yulanda dan Sajak lainnya karya Moehammad Abdoe

Sucy Cahaya Ningtyas, lihatlah
betapa bulan Maret ini sungguh mawar
ia merekah dari tangkainya yang berduri
namun kau hanyalah penyedapnya
  • Cerpen Dua Cerita Manusia oleh Karisma Fahmi Y.

“Jangan kenalkan aku dengan lelaki kaya, Kev,” katanya setengah meminta.

Kevin terhenyak dengan kalimat yang baru saja didengarnya. Lama Kevin menatap mata Ranti.

“Aku tak mengerti maksudmu!”

Jam berdetak mendekati waktu makan siang. Mall mulai ramai. Ranti menelan ludahnya pahit. Memang susah rasanya menjelaskan segalanya. Namun ia tak menyalahkan pertanyaan Kevin.
  • Esai minggu karya Bandung Mawardi
  • Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya sastrawan dan seniman—Remy Sylado . 

#Janang
  • Bagaimana
cara kontribusi
di Janang?

Jawabannya di halaman dua.

#janang
  • Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.
  • Aku tidak pernah menyangka akan pindah kemari. Tempat di mana mayoritas orang-orang di sini adalah etnis Tionghoa. Kudengar, setiap akan mendekati Tahun Baru Imlek, hampir semua para warga di Gang Warung ini menjadi penjaja aneka makanan. Sebelum kepindahanku kemari, bapak sempat berpesan agar jangan terlalu dekat dengan Meimei. Entah apa sebabnya. Aku hanya mendengarkan sambil lalu, sebab sebenarnya aku tidak suka jika harus hidup nomaden seperti ini.

…

Baca di web janang.id

Selamat membaca cerpen @reniasihwidiyastuti Reni Asih Widiyastuti tamu Jananng

#cerpen #sastra #janang
  • ...

matahari masih menjadi tanda yang tak ingkar
bagi kaki bayang-bayang di pematang jalan
jalan yang berliku dan kadang menanjak
memecah teka-teki arah di senyap kedua mata
o, seketika di sana—sanggul kabut putih jelita
menerjemahkan suara hati para peladang
sebelum burung sampai di sarang

...

Sudahkah kau baca sajak-sajak @waritsrovi88 yang terhimpun dalam sajak Ziarah Tanah Juruan yang terbit di Janang. Silahkan kau susuri setiap sajak itu. Kita hidangkan sajak itu untuk dirimu.

Baca di web janang.id

#puisi #sajak #sastra #sastraminggu

Facebook

@janang.id

  • Puisi Dermaga Sepi, Istra Yulanda dan Sajak lainnya karya Moehammad Abdoe

Sucy Cahaya Ningtyas, lihatlah
betapa bulan Maret ini sungguh mawar
ia merekah dari tangkainya yang berduri
namun kau hanyalah penyedapnya
  • Cerpen Dua Cerita Manusia oleh Karisma Fahmi Y.

“Jangan kenalkan aku dengan lelaki kaya, Kev,” katanya setengah meminta.

Kevin terhenyak dengan kalimat yang baru saja didengarnya. Lama Kevin menatap mata Ranti.

“Aku tak mengerti maksudmu!”

Jam berdetak mendekati waktu makan siang. Mall mulai ramai. Ranti menelan ludahnya pahit. Memang susah rasanya menjelaskan segalanya. Namun ia tak menyalahkan pertanyaan Kevin.
  • Esai minggu karya Bandung Mawardi
  • Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya sastrawan dan seniman—Remy Sylado . 

#Janang
  • Bagaimana
cara kontribusi
di Janang?

Jawabannya di halaman dua.

#janang

Janang. Seksi & Berisi. Janang hadir sebagai media alternatif. Janang menerbitkan karya sastra dan esais terbaik dari para penulis.

Categories

  • Budaya
  • Buku
  • Cerpen
  • Esai
  • Musik
  • Puisi

Tags

bandung mawardi cerpen esai imam budiman novel puisi sajak Sastra

© 2023 Janang

No Result
View All Result
  • Home
  • Cerpen
  • Puisi
  • Budaya
  • Buku
  • Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Kriteria Tulisan
  • Program
  • Kontak Kami

© 2023 Janang