Identitas Buku
Judul Buku : Conversations On Love
Penulis : Natasha Lunn
Penerjemah : Donna Widjajanto
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 352 halaman
Cetakan 1 : Maret, 2024
ISBN : 978-602-06-7707-1
Bagaimana kita menemukan cinta, mempertahankannya dan bertahan saat kita kehilangan cinta? Tiga pertanyaan mendasar dari Natasha Lunn menjadi titik fokus isi dari buku ini. Lewat pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang cinta yang dilakukan Natasha Lunn pada beberapa pakar psikologi dan penulis yang berpengalaman, buku ini menawarkan makna cinta dari berbagai sisi; bahwa cinta itu ada di mana-mana, dalam bentuk, format dan tindakan yang sangat beragam.
Selama ini, tanpa kita sadari orang-orang memaknai cinta cenderung pada cinta lawan jenis atau penulis menyebutnya cinta romantis. Lewat buku ini penulis membuka pikiran kita untuk merenung lebih filosofis dan luas dalam memaknai kehadiran dan sistem kerja cinta.
Bahwa ternyata cinta bisa ditemukan dalam pekerjaan, keluarga, iman, dan persahabatan. Bila kita mau menelaahnya lebih dalam dan filosofis makna cinta akan terlihat luas dan memiliki analisis yang kompleks. Misalnya, dasar keimanan kita mampu memberi pemahaman bahwa cinta dan kehidupan berasal dari kebaikan dan welas asih yang disebarkan kepada orang lain, penerimaan yang tulus terhadap suka dan duka sehingga kita mampu menghadapinya dengan kepala dingin.
Gagasan Buddha yang mengatakan bahwa “penderitaan datang dari kegagalan melihat segala sesuatu sebagaimana adanya” penulis akui benar. Pemahaman ini erat kaitannya dengan pemahaman kita dalam memaknai cinta secara filosofis yang akan mempengaruhi cara, tempat dan bagaimana kita menemukan cinta.
Bagaimana mempertahankan cinta dalam arus hidup yang bergelombang?
Natasha Lunn mengatakan bahwa seberapa berkualitasnya tindakan nyata kita terhadap orang atau sesuatu yang kita cintai sangat berpengaruh terhadap kebertahanan cinta itu sendiri. Penerimaan dan pemberian tulus serta momen- momen sederhana namun bermakna juga berpengaruh besar terhadap kualitas sistem kerja cinta.
Selain menyarankan refleksi diri dan pemahaman diri, penulis berpendapat juga bahwa cinta merupakan kata kerja yang melahirkan tindakan nyata, ritual, praktik, komunikasi serta ekspresi. Sehingga pada puncaknya cinta tak sekadar dimaknai luapan perasaan yang membabi buta dan antusiasme yang tinggi. Lebih jauh lagi, perasaan itu memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab atas sikap lawannya. Di bagian ini pula penulis menjelaskan fungsi dan tujuan seks dalam hubungan pernikahan beserta pengaruhnya.
Bagaimana kita bisa bertahan saat kehilangan cinta?
Natasha Lunn mengartikan bahwa cinta dan kehilangan, perpisahan atau penderitaan merupakan paket dari kehidupan. Keduanya bagai dua sisi dari satu koin yang sama dan menjadi keniscayaan hidup di dunia.
Selanjutnya, yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana kita mampu memahami dan menerima terhadap pandangan filosofis tersebut sehingga saat kita mengalami cinta, kita siap mengambil risiko dan mampu menerima garis hidup yang tak selamanya lurus sebagaimana ekspektasi kita. Cinta merupakan perasaan yang memiliki frekuensi tidak tetap. Selalu ada gelombang naik dan turun, kuat dan melemah serta ujian penderitaan yang tak dapat kita hentikan maupun kita percepat sekehendak kita.
Bagaimana kita menemukan dan mempertahankan cinta tergantung bagaimana kita memaknai cinta itu sendiri dengan penuh hati-hati, pemikiran yang jernih dan bijak. Begitu juga dalam kebertahanan diri yang rapuh saat cinta terberai atau menderita karena cinta.
Untuk memperluas dan memperdalam makna cinta filosofis itulah buku ini hadir, menawarkan makna cinta yang cukup anti-mainstream. Melalui wawancara penulis dengan para ahli di bidangnya dan dikemas dalam kisah nyata, buku ini sangat cocok bagi kalangan masyarakat berusia 18+. Percayalah, lewat buku ini, kita akan menemukan arti cinta yang lebih segar dan mendalam!***
Biodata Penulis
Khadijah Abbas: penikmat literasi, pengabdi di Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep.