Variasi Lain Jurus Harimau 1
Di panggung terbuka, sebuah kuda-kuda
memiuh jurus terakhirnya. Berhadapan
dengan seteru yang dimatangkan luka
persepsi.
Kesamaran mengembang bersama
kuku-kuku laga yang mengebat
hamparan berang. Tumbuh dari garis
itikad buruk, seperti menuju kidung banal
milikmu. Namun tak ada yang benar-benar
beradu dalam perburuan kosong itu.
Auman kecil menjadi suara liar
dialektika. Membuihkan racauan palsu
dan pecah sebagai tarung sia-sia
hingga taringnya merobek belaka
angan-angannya sendiri.
2019-2024
Variasi Lain Jurus Harimau 2
Di balik kelebat ancaman bolong,
seruan yang masih hijau bertabir bayangan
kejatuhan. Sementara nafas hentakanmu,
bertukar khayal di tebing penaklukan.
Tak ada lagi jampi-jampi dalam sebaran
tumpuan. Hanya lompatan ganjil
yang menguapkan semua sangkaan, dan
mereka amat lincah membuat gaduh
kepatuhan, sebelum langgam siasat
berakhir.
Berlapis cakaran terbebat kaidah langit
pemutus. Lalu zarah-zarah lompatanmu
mengambang di udara. Ia merasa ragu
ketika turun dari celah-celahnya
tersebab suara lain yang igaukan jalan
kemuskilan.
2019-2024
Variasi Lain Jurus Harimau 3
Menakar sebaran jurus, menutup
jarak tarung peristiwa. Berapi-api liar
di luar tubuh menyasar arahmu, seperti
ingin lenyapkan hutan tatapan. Padahal
mereka banjarkan belaka berlumang
serangan remang.
Setiap denyut hantaman mengurai
panjang rangrangan semu. Lalu
cakaranmu memapar sisa tualang
para juru tafsir yang tak henti-henti
bimbang. Dan terpaksa melahap
setiap pahit yang ingin kauhapus.
Aku lekas-lekas ke luar panggung
perlawanan. Melangkah surut
dari segala sandiwara busuk, dan
bersama setengah rutuk, meninggalkan
belangmu.
2019-2024
Catatan Kaki yang Berlari dari Sebuah Puisi
- 1. Ia ingin menjadi kisah panjang melintasi beberapa tahun baru bersama
politik saputangan, statistik kenangan, sampai uraian sebuah senja
yang dilebih-lebihkan.
2. Uang itu akar tinggal, perjanjian sepihak menjadi duri, hotel bintang lima
mungkin rima penghabisan, sementara kopi pahit sebagai epilog
kematian bahasa di dompetmu.
3. Sebuah itikad buruk telah menabiri langit biru dan kau menyukainya
4. Setelah melihat tebing peristiwa, kata-kata liris hanyalah korban.
2019-2024
Yana Risdiana, lahir di Bandung. Larik-Larik dari Jurus Dasar Silat Cimande (Inboeku, 2018) merupakan kumpulan puisi tunggal pertamanya dan masuk nominasi 20 Buku Puisi terbaik Sayembara Buku Puisi HPI 2018 dan memperoleh Anugerah Pustaka Terbaik 2019 (juara II) untuk kategori puisi. Kini berdomisili di Bandung.