Ibu
―Rusa
di tengah hutan yang meranggas,
dia mengembara, mencari makna yang hilang,
setiap langkahnya adalah tanya tak terjawab,
sementara aku mengawasi, mengingatkan sunyi.
Kairo, 2024
Hay bin Yaqzhan
ranting berbicara, cahaya menjawab,
hati terbang, melawan gravitasi sunyi,
setiap langkah adalah suara yang hilang.
dalam pelukan hutan, ada yang menggeliat,
mencari makna di antara bayang,
dan embun menari di bibir daun.
Kairo, 2024
Di Mana Engkau
―Absal
jejak langkah terbenam dalam tanah,
mencari bayangmu di antara ranting,
namun semua hanya kabut memudar.
mulut pohon menggenggam rahasia,
saat matahari merembes lewat celah,
setiap detak jantungku adalah panggilan,
di mana engkau, cahaya yang kumimpikan?
Kairo, 2024
Salaman dan Absal
segala yang tumbuh di tanah kering,
akan layu oleh air yang dikira hujan,
tapi hanya akar yang pulang ke dalam sunyi tanah.
Kairo, 2024
Lalu Azmil Azizul Muttaqin, lahir di Lombok Nusa Tenggara Barat. Sedang menempuh
pendidikan di Universitas al-Azhar, Kairo, jurusan Linguistik Umum. Menulis puisi dan
cerpen di beberapa media online. Aktif di Komunitas Art Theis de Cairo dan Sifaratul Adab Kairo. Akun Instragram : @azmil.azizull dan Facebook : Lalu Azmil Azizul Muttaqin