Penulis yang kami sayangi, sebelum memutuskan untuk menjadi kontributor media baik cetak maupun online hal pertama yang penting kamu ketahui adalah karakteristik media yang kamu tuju. Beberapa media bahkan sudah “melabeli” diri mereka sejak pertama kali terbit. Hal ini sifatnya mutlak, menandakan perbedaan antara media yang satu dan media lainnya. Sekadar mengetahui sedikit, bukan berarti tunduk juga. Kamu selaku penulis tentu bisa “menego” tim redaktur dengan naskah sesuai kemauan kamu, asalkan tentu saja, kamu bersedia untuk tidak dimuat.
Selain mengetahui karakteristik media, meski tidak wajib, mengetahui siapa “manusia” di belakang media tersebut rasanya juga perlu. Selaku penulis, kamu tentu punya bank naskah. Dalam puisi misal, tentu tema yang kamu tulis tak melulu soal Tuhan dan perselingkuhan, bisa pula bahas alam, korupsi, dan lain-lain. Poinnya di sini, dengan memahami tema besar yang sering dibawa orang di belakang layar, sekali lagi, meski tidak wajib, hal ini juga dirasa perlu. Redaktur yang dekat dengan kucing tentu tak membiarkan ular dan tikus menghampirinya.
Selain dua hal di atas, sekarang kita masuk kepada hal-hal teknis. Biasanya, masing-masing media akan memberikan semacam pengantar untuk mengirimkan naskah. Semacam tutorial pengiriman begitu lengkap beserta alamat email redaksi dan berbagai keperluan pemuatan.
Masalahnya, beberapa di antara kita abai akan hal teknis ini, atau bahkan belum tahu karena baru pertama kali mengirimkan tulisan, maka dari itu, kami paparkan di sini beberapa kesalahan penulis dalam mengirim naskah ke media, termasuk ke media kami, berikut di antaranya:
- Menulis naskah di badan email
Sepatutnya, agar naskah yang kamu kirim itu dibaca (dan sukur-sukur jadi bahan arsip), kirimlah naskah adiluhung itu dalam lampiran.
- Tidak Memberikan pengantar
Pengantar tulisan dikasih sedikit di badan email, tak lupa selipkan juga nomor kontak dan ucapan terima kasih.
Contoh:
Yth. Redaksi janang.id
di Tempat
Bersamaan dengan ini, saya kirimkan naskah puisi saya (dalam lampiran) untuk dapat diperhitungkan kelayakan pemuatannya dalam rubrik yang anda kelola.
Besar harapan saya, agar naskah ini dibaca dan saya bersedia mendapatkan masukan jika naskah ini tidak sesuai kriteria.
Terima Kasih,
Dafrika Doni, +62812 xxxx xxxx
- Tidak menjelaskan subjek pengiriman
Guna membantu kerja redaksi, tak ada salahnya mengirim naskah dengan menuliskan subjek pengiriman sesuai naskah, contoh: Puisi – Joko Pinurbo
- Tidak menjelaskan biodata penulis
Masih jamak kami temui, terutama di email kami bahswa masih ada penulis yang tidak menjelaskan biodatanya dalam mengirim naskah. Hanya mengirim naskah saja. Hal ini menyulitkan redaksi untuk menyampaikan kabar pemuatan. Di bagian akhir naskah, sebaiknya selipkan juga nomor kontak, akun media sosial, dan nomor rekening.
Contoh:
Arif P. Putra adalah seorang penulis Indonesia dari Sumatera Barat, yang terpilih sebagai salah satu Emerging Writers di Ubud Writers & Readers Festival 2024. Karya-karyanya telah dimuat beberapa media seperti Suara Merdeka, Haluan, Solopos, Rakyat Sultra, Minggu Pagi, Tempo, Kompas, Bacapetra dan lainnya. Pada tahun 2018, bukunya yang berjudul Suara Limbubu diterbitkan oleh Penerbit JBS. Tulisan-tulisannya banyak mengangkat tema kearifan lokal dan cerita-cerita yang berkaitan dengan masyarakat tradisional. Saat ini Arif aktif berkegiatan di Komunitas Serikat Budaya Marewai, sebuah komunitas yang berfokus melestarikan dan mempromosikan kebudayaan Minangkabau. Arif berkontribusi dengan menulis dan membuat film dokumenter.
Kami harapkan, dengan penyampaian ini, kawan-kawan penulis bisa lebih arif lagi dalam mengirimkan naskah ke media, kami tunggu naskah kawan-kawan.
JANANG.ID
SEKSI & BERISI