Payakumbuh Poetry Festival (PPF) kembali digelar. Acara ini akan berlangsung mulai tanggal 04 Oktober 2023 hingg 07 Oktober 2023, di Payakumbuh, Sumatera Barat. Akan diisi dengan beberapa acara diskusi, diskusi seputar “Pemenang Sayembara Penulisan Puisi”, diskusi buku yang terbit yang ditulis oleh penulis asal Sumatera Barat dan luar Sumatera Barat, dan salah satu kegiatan yang patut disimak adalah, sesi diskusi bersama penyair negeri tetangga, penyair asal Thailand, Singapura, dan Filipina.
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh panitia pada akun instagram, @payakumbuh.poetryfest, penyair-penyair yang diundang untuk membagikan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang puisi video, pertunjukan puisi, puisi visual, adalah sebagai berikut:
- Rossanee Nurfarida atau Rossanee Kaesaman adalah seorang penyair, editor, jurnalis, dan pengajar di Thailand, dan pada tahun 2016 ia menerbitkan buku kumpulan puisinya, “Far Away From Our Own Homes” yang masuk dalam nominasi South East Asian Writers Awards (S.E.A Write Awards). Dan “Lost in Homeland” (2017) adalah karya audio-visialnya yang terpilih dalam Juteback Poetry Film Festival, Bangkok Underground Film Festival dan CYCLOP Internasional Poetry Film Contest.
- Ng Yi-Sheng, adalah seorang dosen, penulis puisi, fiksi, non fiksi dan teater asal Singapura yang sangat tertarik pada sejarah dan mitos Asia Tenggara. Buku-bukunya antara lain Lion City dan Last Boy (keduanya pemenang Singapore Literary Prize), A Book of Hims, Loud Poems for a Very Obliging Audience, Black Waters, Pink Sands dan A Mosque in the Jugle: Classic Ghost Stories karya Othman Wok (sebagi editor)
- Anne Tulay atau Tulayan merupakan seniman lukis dan puisi visual asal Filipina, ia membuat puisi visual yang bervariasi dari realisme, impresionisme, dan abstraksionisme, ia merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa Universitas Filipina, dan telah memenangkan beberapa penghargaan seperti Art Wars dan Yelcast Visual Poetry National Art Competition tahun 2020.
Mari kita ramaikan, Payakumbuh Poetry Festival (PPF).